Demonstrasi Kontekstual Modul 1.1 - Pemikiran Filosofis Ki Hadjar Dewantara dalam Karya
Hai sahabat, kali ini saya ingin berbagi hasil demonstrasi kontekstual yang telah saya unggah di LMS Guru Penggerak bulan November lalu. Tajuk dari modul 1.1 adalah Refleksi Filosofi Pendidikan Indonesia Ki Hadjar Dewantara. Tahapan demonstrasi kontekstual merupakan tahap ke-5 dari alur MERRDEKA yang ada di setiap modul. Berikut hasil demonstrasi kontekstual pemikiran filosofis KHD dalam karya yang dibuat berdasarkan pemahaman saya.
❤ Pendidikan adalah kunci utama peradaban bangsa
Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaan. Dalam hal ini sebuah bangsa yang beradab dibentuk dari pendidikan yang berkarakter. Pekerjaan di bidang pendidikan bukanlah sekedar tentang sebuah profesi, namun merupakan sebuah tugas mulia yaitu membentuk peradaban bangsa yang menghamba pada nilai-nilai kemanusiaan.
❤ Kebudayaan dan Pendidikan Bersifat Dinamis
Menurut KHD, kebudayaan dan pendidikan tidak boleh statis. Kedua hal ini sebaiknya senantiasa berubah mengikuti zamannya. Bapak Irwan Syahril menganalogikannya dengan sistem tata surya. Jika dalam sistem, ada satu komponen yang berhenti bergerak, maka akan terjadi chaos. Begitu pula dengan pendidikan & kebudayaan, jika menolak perubahan, maka keduanya pun akan terisolir.
❤ Kodrat Keadaan
Pesan KHD bagi para pendidik adalah didiklah anak-anak dengan cara yang sesuai dengan tuntutan alam dan zamannya sendiri. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”. Maka dari itu, pendidikan harus sesuai dengan perubahan zaman dengan tetap berpegang teguh pada akar budaya bangsa.
❤ Asas Tri-Kon = Prinsip Perubahan
Dalam melakukan perubahan kita harus mengacu pada asas tri-kon yaitu kontinuitas, konvergensi, dan konsentris. Kontinuitas berarti pendidikan harus berakar pada identitas utama bangsa. Konvergensi berarti pendidikan harus memanusiakan dan memperkuat nilai kemanusiaan. Konsentris berarti bahwa pendidikan harus menghargai keberagaman & memerdekakan pembelajar.
❤ Budi Pekerti Membawa Pelajar pada Kebijakan
Perubahan adalah proses. Pendidikan haruslah mengutamakan proses karena di dalam proses tersebut terjadi perubahan dalam hal budi pekerti. Ki Hadjar memaknai budi pekerti berdasarkan suku katanya yang pertama kata "BUDI" terdiri dari 3 komponen yaitu cipta (pikiran), rasa (perasaan, dan karsa (kemauan), lalu yang kedua adalah kata "PEKERTI" ini berarti tenaga atau raga. Dalam filosofi pendidikan KHD, perubahan yang terjadi dalam proses pendidikan haruslah seimbang yaitu mempertajam pikiran, memperhalus perasaan, memperkuat kemauan, dan menyehatkan raga. Oleh karena itu, pendidikan harus berpusat pada murid serta bersifat holistik dan seimbang sehingga membawa para pembelajar menuju kebijaksanaan.

Comments
Post a Comment